Kegiatan sosialisai Pangan B2SA dan Pelatihan Pengolahan Pangan Lokal dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan kepada peserta dari Desa Sampalan Tengah pada Rabu 24 Pebruari 2021 bertempat di banjar papaan. Pelatihan pembuatan menu makanan yang beragam yang bahannya terbuat dari non beras, yakni menggunakan bahan singkong.
Adapun sedikit mengenai Pangan B2SA adalah aneka ragam bahan pangan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang dikonsumsi dalam jumlah seimbang untuk memenuhi kecukupan gizi yang seimbang pula.
Secara umum B2SA adalah susunan makanan untuk dikonsumsi seseorang sekali makan atau untuk sehari menurut waktu makan (pagi, siang, dan sore/malam), yang mengandung zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan jumlah yang memenuhi kaidah gizi seimbang yang sesuai dengan daya terima (selera, budaya) dan kemampuan daya beli masyarakat serta aman untuk dikonsumsi.
Cara Menyusun Menu B2SA
Untuk menyusun menu B2SA sehari-hari hal pertama yang harus diketahui adalah berapakah kebutuhan pangan kita sehari-hari. Kebutuhan pangan sehari-hari sangat berbeda pada tiap individu karena ditentukan oleh jenis kelamin, umur, serta aktifitas sehari-hari. Untuk memudahkan, mari kta gunakan kartu putar porsi metri berikut ini:
Kebutuhan pangan untuk sehari-hari terdiri dari:
1. makanan pokok sebanyak 4,5 porsi, 1 porsi = 100 gram
2. Lauk hewani 3 porsi, 1 porsi = 50 gram
3. lauk nabati 3 porsi, 1 porsi = 50 gram
4. sayuran 3 porsi, 1 porsi = 100 gram setelah dimasak
5. buah-buahan 5 porsi, 1 porsi = 50 gram
6. gula 2,5 porsi, 1 porsi = 5 gram
7. minyak 4 porsi, 1 porsi = 5 gram
8. air 2 liter
Pola makan dengan menu B2SA mengajak kita untuk berkreasi dalam mengatur menu makan sehari-hari tanpa ada batasan tertentu. Batasan yang ada hanyalah jumlah porsi makanan harus terpenuhi sesuai dengan jenis kelamin, umur, berat badan dan aktifitas. Porsi makanan tersebut tidak boleh kurang dan tidak boleh berlebih.